utusan malaysia terkini
Demi Buang Nasib Buruk, Gadis Ini Kahwini Seekor Anjing
indah.com
Demi Buang Nasib Buruk, Gadis Ini Kahwini Seekor Anjing
4 September 2014
. Seorang ketua kampung memberkati perkahwinan Mangli Munda dan
NEW DELHI, Dipaksa mengahwini seseorang yang tidak dicintai bagi sebahagian besar orang sudah merupakan hal paling berat yang harus dijalani, apalagi jika dipaksa menikahi seekor anjing.
Seorang gadis remaja, Mangli Munda (18), yang tinggal di sebuah desa terpencil di wilayah timur India, dipaksa menikahi seekor anjing bernama Sheru oleh para tetua desa. Alasannya, "pernikahan" itu akan menyingkirkan roh jahat dari diri remaja tersebut.
Seorang tetua desa mengatakan kepada kedua orangtua Mangli bahawa remaja itu dirasuki roh jahat yang membawa nasib buruk dan jika gadis itu menikahi seorang lelaki, keluarga dan desa akan tertimpa bencana.
Lalu, seekor anjing bernama Sheru "ditunjuk" menjadi "pengantin lelaki" bagi Mangli. Anjing yang kebingungan itu dibawa ke pesta pernikahan dengan menggunakan sebuah kereta dan disambut meriah para tetamu.
Mangli, yang tak pernah duduk di bangku sekolah, mengatakan, dia sangat tidak bahagia dipaksa menikahi seekor anjing. Meski demikian, dia yakin jika dia menjalani ritual itu, peruntungannya akan berubah.
"Saya menikahi seekor anjing kerana para tetua desa yakin roh jahat yang membawa nasib buruk boleh dialihkan ke anjing itu. Setelah semua ini dilaksanakan, lelaki yang akan saya nikahi kelak bakal berumur panjang," kata Mangli.
Sementara itu, ayah sang mempelai perempuan, Sri Amnmunda, menyetujui usulan para tetua desa. Dia bahkan mencari anjing yang akan dinikahkan dengan puterinya.
"Para tetua desa mengatakan, kami harus menjalankan pernikahan ini secepatnya. Kami harus memastikan roh jahat ini dihancurkan. Menikahi anjing adalah satu-satunya jalan untuk menyingkirkan nasib buruk," ujar Amnmunda.
Bukan yang pertama
Sri Ahnmunda mengatakan, puterinya bukan yang pertama melakukan pernikahan dengan anjing di desa itu dan di desa-desa lain. "Banyak pernikahan seperti ini dilakukan di desa kami dan desa-desa lainnya. Ini adalah adat yang sangat kami yakini," tambah Ahnmunda.
Seorang gadis remaja, Mangli Munda (18), yang tinggal di sebuah desa terpencil di wilayah timur India, dipaksa menikahi seekor anjing bernama Sheru oleh para tetua desa. Alasannya, "pernikahan" itu akan menyingkirkan roh jahat dari diri remaja tersebut.
Seorang tetua desa mengatakan kepada kedua orangtua Mangli bahawa remaja itu dirasuki roh jahat yang membawa nasib buruk dan jika gadis itu menikahi seorang lelaki, keluarga dan desa akan tertimpa bencana.
Lalu, seekor anjing bernama Sheru "ditunjuk" menjadi "pengantin lelaki" bagi Mangli. Anjing yang kebingungan itu dibawa ke pesta pernikahan dengan menggunakan sebuah kereta dan disambut meriah para tetamu.
Mangli, yang tak pernah duduk di bangku sekolah, mengatakan, dia sangat tidak bahagia dipaksa menikahi seekor anjing. Meski demikian, dia yakin jika dia menjalani ritual itu, peruntungannya akan berubah.
"Saya menikahi seekor anjing kerana para tetua desa yakin roh jahat yang membawa nasib buruk boleh dialihkan ke anjing itu. Setelah semua ini dilaksanakan, lelaki yang akan saya nikahi kelak bakal berumur panjang," kata Mangli.
Sementara itu, ayah sang mempelai perempuan, Sri Amnmunda, menyetujui usulan para tetua desa. Dia bahkan mencari anjing yang akan dinikahkan dengan puterinya.
"Para tetua desa mengatakan, kami harus menjalankan pernikahan ini secepatnya. Kami harus memastikan roh jahat ini dihancurkan. Menikahi anjing adalah satu-satunya jalan untuk menyingkirkan nasib buruk," ujar Amnmunda.
Bukan yang pertama
. Mangli Munda bersama ayah dan mempelai lelaki Sheru si anjing kampung, sesaat sebelum pesta pernikahan dimulai.
Berdasarkan adat istiadat desa itu, pernikahan ini tidak akan memengaruhi kehidupan Mangli pada masa depan. Dia nantinya bebas menikahi seorang lelaki tanpa perlu "menceraikan" si anjing.
"Penduduk desa mengatakan, banyak gadis yang melakukan ritual ini dan mereka terbebas dari roh jahat. Mereka semua kini hidup bahagia," ujar Mangli.
Seperti layaknya pesta pernikahan, para tetamu yang hadir juga bersuka ria, menyanyi, dan menari mengikuti irama muzik tradisional. Sementara itu, sebanyak 70 orang keluarga Mangli dan para tetua desa juga menghadiri pesta tersebut.
"Terlepas mempelai lelaki adalah seekor anjing, kami harus mengikuti adat kami. Kami menghormati anjing itu seperti kami menghormati pengantin lelaki," kata ibu Mangli, Seems Devi.
"Kami harus mengeluarkan biaya untuk menggelar pesta pernikahan ini, seperti layaknya pesta pernikahan normal. Namun, ini adalah satu-satunya cara kami menyingkirkan nasib buruk dan memastikan keselamatan desa kami," tambah Devi.
Setelah pesta pernikahan berakhir, Mangli harus mengurus Sheru sebagai hewan peliharaannya selama beberapa bulan mendatang, sebelum akhirnya Mangli bebas menikahi lelaki idaman hatinya.
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber | : Mirror/ KOMPAS.com |
No comments:
Post a Comment