utusan malaysia terkini
Pemuda ini tikam mantan kekasihnya bertubi-tubi kerana ingin berpisah dengannya
indah.com
Pemuda ini tikam mantan kekasihnya bertubi-tubi kerana ingin berpisah dengannya
26 September 2014
Foto: copyright stomp.com.sg
Seorang pemuda lulusan Universiti Nasional Taiwan, Zhang menikam mantan kekasihnya pada tanggal 22 September lalu. Peristiwa tragis itu terjadi kerana mantan kekasih Zhang, Lin tidak mau kembali menjadi kekasihnya lagi. Berdasarkan berita yang ditulis oleh stomp.com.sg, Khamis (25/9), Zhang datang ke rumah Lin sejak pagi hari untuk melakukan merayu agar mantan kekasihnya mau kembali berpacaran dengannya.
Sayangnya Lin sudah membulatkan tekad untuk tidak kembali ke pelukan Zhang lagi. Bahkan ketika Zhang mengancam Lin akan menyebarkan foto tanpa busana, Lin tetap menolak permintaan Zhang. Kerana penolakan itu, Zhang langsung gelap mata dan menikam mantan kekasihnya dengan pisau buah sebanyak 34 kali. Lin meninggal di tempat kejadian kerana pendarahan dan tusukan yang mengenai pembuluh darah besar di jantung.
Pasangan ini sudah berpacaran selama 6 bulan, lalu Lin memutuskan hubungan mereka. Zhang mengatakan dia sangat mencintai Lin dan ingin agar gadis itu kembali padanya. Namun cinta tidak boleh dipaksa, kerana Lin sudah tak ingin menjalin hubungan cinta dengan Zhang. Lin menjadi sangat dingin dan tak mau bertemu Zhang, inilah yang membuat sang pemuda marah.
Pasangan ini sudah berpacaran selama 6 bulan, lalu Lin memutuskan hubungan mereka. Zhang mengatakan dia sangat mencintai Lin dan ingin agar gadis itu kembali padanya. Namun cinta tidak boleh dipaksa, kerana Lin sudah tak ingin menjalin hubungan cinta dengan Zhang. Lin menjadi sangat dingin dan tak mau bertemu Zhang, inilah yang membuat sang pemuda marah.
Peristiwa ini tentu sangat menyedihkan, kerana Lin harus meninggal di tangan mantan kekasihnya. Tidak ada cinta yang menyakiti apalagi sampai membunuh orang yang dicintai, sehingga pernyataan Zhang yang mengaku masih mencintai Lin dipertanyakan banyak orang.
Cinta boleh menjadi motivasi untuk saling melindungi satu dan yang lain. Jika sampai terjadi kekerasan atas nama cinta, itu bukanlah cinta.
Cinta boleh menjadi motivasi untuk saling melindungi satu dan yang lain. Jika sampai terjadi kekerasan atas nama cinta, itu bukanlah cinta.
sumber:Vemale.com
No comments:
Post a Comment