utusan malaysia terkini
Calon Hakim Ditolak kerana Seksis
indah.com
Calon Hakim Ditolak kerana Seksis
Seorang pegiat Dewan Mahasiswa India tunjuk perasaan antiperkosaan di Bangalore.
Sebelas calon hakim di India utara diberhentikan kerana dituduh seksis dan terlibat perkelahian. Mereka mendatangi sebuah rumah makan di Lucknow, Uttar Pradesh pada hari terakhir masa latihan mereka pada tanggal 8 September.
Mereka dituduh terlalu banyak minum alkohol, mengejek salah seorang rakan wanita dan mulai berkelahi sehingga merosak tempat tersebut. Dewan pemeriksa mengamati rakaman video keselamatan, mengenalpasti pihak yang terlibat dan mengusulkan pemberhentian mereka. Para calon hakim berasal dari Institut Penelitian dan Pelatihan Peradilan di Lucknow.
Dalam beberapa tahun ini muncul sejumlah berita tentang pelecehan terhadap wanita di India. Pada Desember 2012, seorang mahasiswa diperkosa oleh sekelompok lelaki di sebuah bas di ibu kota Delhi di hadapan teman lelakinya.
Korban kemudian meninggal dunia kerana cedera yang dideritanya walau sempat dibawa ke rumah sakit di Singapura. Kes tersebut memicu tunjuk perasaan besar-besaran di India yang mendorong pemerintah mengesahkan undang-undang yang lebih keras dalam kekerasan seksual.
Mereka dituduh terlalu banyak minum alkohol, mengejek salah seorang rakan wanita dan mulai berkelahi sehingga merosak tempat tersebut. Dewan pemeriksa mengamati rakaman video keselamatan, mengenalpasti pihak yang terlibat dan mengusulkan pemberhentian mereka. Para calon hakim berasal dari Institut Penelitian dan Pelatihan Peradilan di Lucknow.
Dalam beberapa tahun ini muncul sejumlah berita tentang pelecehan terhadap wanita di India. Pada Desember 2012, seorang mahasiswa diperkosa oleh sekelompok lelaki di sebuah bas di ibu kota Delhi di hadapan teman lelakinya.
Korban kemudian meninggal dunia kerana cedera yang dideritanya walau sempat dibawa ke rumah sakit di Singapura. Kes tersebut memicu tunjuk perasaan besar-besaran di India yang mendorong pemerintah mengesahkan undang-undang yang lebih keras dalam kekerasan seksual.
sumber:detikNews
No comments:
Post a Comment