utusan malaysia terkini
Kontroversi . Makan Waktu 2 Jam, Suntik Mati Seorang Pesalah
indah.com
Kontroversi . Makan Waktu 2 Jam, Suntik Mati Seorang Pesalah
24/07/2014
Gambar hiasan
Arizona - Eksekusi mati seorang banduan di Arizona, Amerika Syarikat menuai kontroversi. Sebabnya, diperlukan waktu hingga dua jam sampai akhirnya pesalah tersebut benar-benar tak bernyawa, setelah dia disuntik mati.
Joseph Wood dijatuhkan hukuman mati atas kes pembunuhan kekasihnya dan ayah kekasihnya tahun 1989 silam. Peguamnya menyatakan, kliennya mati dengan cara yang menyiksa setelah disuntik dengan campuran ubat yang sepatutnya membunuhnya dengan tenang.
"Diperlukan waktu 2 jam bagi Joseph Wood untuk mengakhiri hayat, dan dia sempat terengah-engah dan berusaha keras untuk bernafas selama sekitar 1 jam 40 minit," terang peguam Wood, Dale Baich seperti dilapor AFP, Khamis (24/7/2014).
Wood dieksekusi mati pada Rabu (23/7) waktu setempat. Dia dinyatakan meninggal dunia pada pukul 15.49 waktu setempat, atau sekitar 2 jam setelah petugas menyuntikkan ubat yang seharusnya menghabiskan nyawanya dalam beberapa minit saja.
Menurut Baich, kliennya disuntik dengan campuran dua ubat mematikan, yakni midazolam yang dikombinasikan dengan hydromorphone, yang merupakan campuran eksperimental yang ternyata gagal.
"Arizona tampaknya telah bergabung dengan beberapa negara bahagian lainnya yang bertanggung jawab atas eksekusi sembrono -- mengerikan yang seharusnya boleh dicegah," tulis Baich dalam pernyataannya.
Eksekusi sembrono Wood ini menuai kecaman dari organisasi Koalisi Nasional untuk Menghapus Hukuman Mati. "Malam ini, kita mendapati seorang warga AS lainnya yang disuntik mati dengan cara yang keji dan mengejutkan. Tapi bahagian terburuk terkait eksekusi sembrono Joseph Wood ialah, sebenarnya ini boleh diprediksi dan boleh dielak," sebut Eksekutif Direktur Koalisi Nasional untuk Menghapus Hukuman Mati, Diann Rust-Tierney.
"Kombinasi ubat yang digunakan untuk menyuntik mati Wood -- proses yang menyeksa selama 2 jam -- pernah digunakan sebelumnya, awal tahun ini di Ohio, yang juga berakhir pada eksekusi mati sembrono," tambahnya.
Wood yang berusia 55 tahun ini didapati bersalah telah menembak mati mantan kekasihnya Debbie Dietz (29) dan ayah sang mantan kekasih Gene (55). Wood sempat mengajukan petisyen melawan eksekusi matinya, setelah mengetahui kaedah suntik mati yang akan diberikan kepadanya. Pihak berkuasa setempat masih melakukan penyiasatan atas eksekusi mati Wood yang menuai kontroversi ini. detikNews
Joseph Wood dijatuhkan hukuman mati atas kes pembunuhan kekasihnya dan ayah kekasihnya tahun 1989 silam. Peguamnya menyatakan, kliennya mati dengan cara yang menyiksa setelah disuntik dengan campuran ubat yang sepatutnya membunuhnya dengan tenang.
"Diperlukan waktu 2 jam bagi Joseph Wood untuk mengakhiri hayat, dan dia sempat terengah-engah dan berusaha keras untuk bernafas selama sekitar 1 jam 40 minit," terang peguam Wood, Dale Baich seperti dilapor AFP, Khamis (24/7/2014).
Wood dieksekusi mati pada Rabu (23/7) waktu setempat. Dia dinyatakan meninggal dunia pada pukul 15.49 waktu setempat, atau sekitar 2 jam setelah petugas menyuntikkan ubat yang seharusnya menghabiskan nyawanya dalam beberapa minit saja.
Menurut Baich, kliennya disuntik dengan campuran dua ubat mematikan, yakni midazolam yang dikombinasikan dengan hydromorphone, yang merupakan campuran eksperimental yang ternyata gagal.
"Arizona tampaknya telah bergabung dengan beberapa negara bahagian lainnya yang bertanggung jawab atas eksekusi sembrono -- mengerikan yang seharusnya boleh dicegah," tulis Baich dalam pernyataannya.
Eksekusi sembrono Wood ini menuai kecaman dari organisasi Koalisi Nasional untuk Menghapus Hukuman Mati. "Malam ini, kita mendapati seorang warga AS lainnya yang disuntik mati dengan cara yang keji dan mengejutkan. Tapi bahagian terburuk terkait eksekusi sembrono Joseph Wood ialah, sebenarnya ini boleh diprediksi dan boleh dielak," sebut Eksekutif Direktur Koalisi Nasional untuk Menghapus Hukuman Mati, Diann Rust-Tierney.
"Kombinasi ubat yang digunakan untuk menyuntik mati Wood -- proses yang menyeksa selama 2 jam -- pernah digunakan sebelumnya, awal tahun ini di Ohio, yang juga berakhir pada eksekusi mati sembrono," tambahnya.
Wood yang berusia 55 tahun ini didapati bersalah telah menembak mati mantan kekasihnya Debbie Dietz (29) dan ayah sang mantan kekasih Gene (55). Wood sempat mengajukan petisyen melawan eksekusi matinya, setelah mengetahui kaedah suntik mati yang akan diberikan kepadanya. Pihak berkuasa setempat masih melakukan penyiasatan atas eksekusi mati Wood yang menuai kontroversi ini. detikNews
No comments:
Post a Comment